Seni Berwawasan Teknologi
Pertumbuhan perkembangan ilmu pengetahuan secara signifikan mampu
mengadopsi berbagai penerapan pengetahuan ke dalam munculnya cabang pengetahuan
baru.Salah satu reformasi di bidang pengetahuan yang berhubungan dengan seni
adalah munculnya cabang seni berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih.
Cabang pengetahuan seni yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi
adalah munculnya cabang seni, seperti seni peran (khususnys sinetron),
pendokumentasian (sinema), audio-visual (keproduseran) dan lain-lain. Wahana
penjajagan pengetahuan di bidang yang berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat
canggih tersebut memunculkan garapan pengetahuan di bidang seni peran dan
adaptasinya. Munculnya cabang seni berwawasan teknologi menjadi pertanda bahwa
wahana pengembangan seni dan pengetahuan kesenian dalam kaitannya dengan
wawasan teknologi mampu mengadaptasikan pengetahuan baru sebagai wadah
penuangan bakat-bakat seni berhubungan dengan penggunaan alat-alat canggih.
Kesenian sebagai sebuah metodologi memperkenalkan seseorang memahami
obyek ke dalam permasalahan-permasalahan yang dikaitkan dengan pekerjaan seni
dan bersosialisasi. Dengan imajinasi, seseorang yang mempelajari seni dapat
berangan-angan terutama dalam menemukan hal baru, menciptakan hal baru, serta
memodivikasi berbagai temuan yang sudah ada ke bentuk baru sebagai representasi
sesuatu yang telah lama ada.
Cabang-cabang kesenian seperti telah disebut di atas merupakan kekuatan
dasar yang sangat efektif untuk mendatangkan inspirasi bagi banyak orang.
Imajinasi seseorang yang belajar kesenian dapat dikembangkan secara lebih luas
dengan meningkatkan dan mengembangkan bahasa gerak, rupa, bunyi, dan suara
untuk tetap tumbuh dan berkembang menurut tingkat dan reputasi bahasa tubuh,
bahasa gerak, serta bahasa bunyi dikombinasikan dengan pendekatan psikologis.
Kegiatan kesenian yang terbungkus dalam pembuatan seni berupa karya seni
berhubungan dengan refleksi ide-ide, dan tindakan-tindakan yang terkait dengan
proses berkesinambungan :
Kegiatan seni melibatkan beberapa aspek multilingual, multikultural dan
multidimensional mampu menjangkau secara luas atas beberapa hal yakni.
1. - Menyiapkan pendidikan yang sejajar,
2.
-
Mengembangkan pengetahuan berbagai budaya
3.
-
Memberikan nilai masyarakat, Mengenalkan budaya dalam dunia pendidikan, serta,
4.
-
Membantu pendidik dan terdidik mengembangkan perspektif multibudaya.
Dalam ranah khusus, konsep pengembangan kewirausahaan menjadi konsep
dasar pengembangan penulisan buku ini. Sebagai bahan kajian, jawaban yang
integral dapat menjembatani lahirnya pengembangan kewirausahaan ke dalam
pendidikan model profesional. Model ini digunakan dalam pendidikan untuk
mencetak profesionalisme penari yang berkualitas, memiliki kompetensi, memiliki
kesanggupan untuk mempertanggungjawabkan profesionalismenya baik di depan umum
maupun d lingkup pendidikan formal yang dimiliki.
Model profesional sebagai alat pengemban pendidikan di dalamnya memiliki
indikator yang dapat menjadi arah pelaku seni yang kompeten terhadap penciptaan
seni dan seperangkat keahlian dalam gaya, teknik, dan metodologi yang dapat
digunakan sebagai pendekatan keahlian yang diterapkan. Konsep profesional ini
dibekali dengan ide yang dibalut kerja kreatif, jadwal terprogram, serta proses
penuangan yang dilandasi oleh profesionalisme sehingga pengalaman ke depan
menjadi semakin terasah. Penekanan kerja mandiri dan tindak kreatif yang
terstruktur menjadi kemampuan profesional menjadi semakin bertumpu pada
landasan yang kuat dan memadai. Dengan demikian proses ke depan terjadi
simulasi yang mengerucut dan mampu menjadikan seseorang yang mempelajari dengan
konsep profesional dapat menciptakan kewirausahaan secara jelas. Di sini
dibutuhkan penempaan yang memiliki landasan basis profesional sehingga
diharapkan memenuhi kebutuhan seorang profesional menjadi tangguh dalam
berwirausaha serta potensial dalam menghadapi tantangan di masa depan. Dengan
demikian wahana konsep ini selayaknya digunakan untuk menempa bibit-bibit
profesional menjurus ke jalur yang sudah diatur atau ketentuan yang tidak dapat
ditawar lagi. Beberapa indikator profesional dalam bentuk keterampilan adalah
sebagai berikut di bawah ini.
1. Menekankan kepada produk/hasil,
2.
Pengetahuan
profesionalisme menjadi model yang dicita-citakan,
3.
Obyektivitas
dan latihan menjadi pengalaman batin yang terasah,
4.
Gaya
penyampaian dan teknik profesional menjadi simbol konsep profesional,
5.
Prosedur
imitatif, latihan, demonstrasi, dan unjuk kreativitas simbol
profesionalismenya,
6.
Kemampuan,
kemahiran, dan penampilan diri menjadi watak dan karakteristik konsep
profesional mampu berkembang mandiri, dan berkelompok koloni.
7. Karakteristik berproses dalam menghasilkan produk
berkualitas adalah simbol pematangan diri dan penempaan mentalita pengalaman
yang terasah dalam performa profesionalisme yang diidamkan.
8. Profesionalisme yang dibina meliputi pelaku
profesional, artis dan koreografer.
Itu tadi adalah sekilas penjelasan saya tentang seni yang mudah mudahan
akan bisa menambah wawasan teman teman tentang seni. “Jadilah seniman yang
baik, seniman yang baik tidak membutuhkan alkohol untuk mendapatkan inspirasi”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar